PALU, Pemerintah Kota Palu mengupayakan
ke depan sektor pariwisata menjadi primadona sebagai sumber dari
pendapatan asli daerah (PAD) dan perolehan devisa.
"Kami berharap sektor pariwisata semakin berkembang di Palu," kata Wakil Wali Kota setempat Mulhanan Tombolotutu saat membuka workshop Pengembangan Pariwisata Kota Palu, Jumat (28/9/2012).
Ia mengatakan Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang dihuni sekitar 380 ribu jiwa memiliki peranan strategis dalam pengembangan pariwisata di Sulawesi Tengah. Selain menjadi pintu masuk dari semua kabupaten yang ada di daerah itu juga diharapkan sebagai daerah tujuan wisata.
Palu sebagai ibukota Sulawesi Tengah ini sebenarnya memiliki banyak obyek wisata menarik. Tetapi, lanjutnya, sampai sekarang belum digarap atau dikembangkan secara profesional.
Oleh karena itu, ke depan pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata bekerja sama dengan semua pihak termasuk ASITA akan mengembangkan berbagai objek wisata yang ada guna meningkatkan perekonomian masyarakat, PAD dan devisa dari sektor pariwisata.
"Saya menyambut positif kegiatan ini dan berharap akan melahirkan sejumlah rekomendasi demi kepentingan pengembangan sektor kepariwisataan di Palu," katanya.
Sementara Noco B Pasaka, seorang praktisi pariwisata yang juga merupakan narasumber dalam kegiatan tersebut, mengatakan Palu berada pada posisi tengah yang dapat menjadi distribution point di Sulawesi bagi daerah tujuan wisata yang ada di lima provinsi Sulteng, Sulbar, Sulsel, Gorontalo dan Sulut.
Palu juga berada pada jalur internasional kapal pesiar (cruise line) yakni Selat Makassar dan pada teluk yang nyaman dan memungkinkan semua kegiatan kepariwisataan. Menurut dia, Palu mempunyai infrastruktur yang sudah memenuhi persyaratan internasional.
Seperti hotel yang ada sekarang cukup banyak, memiliki bandara tidak jauh dari pusat kota dengan jumlah maskapai yang membuka rute penerbangan ke Palu sudah lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jika pemerintah setempat mengembangkan sektor pariwisata dengan baik, ungkapnya, maka Palu akan menjadi pintu gerbang pariwisata internasional di Pulau Sulawesi.
"Kami berharap sektor pariwisata semakin berkembang di Palu," kata Wakil Wali Kota setempat Mulhanan Tombolotutu saat membuka workshop Pengembangan Pariwisata Kota Palu, Jumat (28/9/2012).
Ia mengatakan Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang dihuni sekitar 380 ribu jiwa memiliki peranan strategis dalam pengembangan pariwisata di Sulawesi Tengah. Selain menjadi pintu masuk dari semua kabupaten yang ada di daerah itu juga diharapkan sebagai daerah tujuan wisata.
Palu sebagai ibukota Sulawesi Tengah ini sebenarnya memiliki banyak obyek wisata menarik. Tetapi, lanjutnya, sampai sekarang belum digarap atau dikembangkan secara profesional.
Oleh karena itu, ke depan pemerintah setempat melalui Dinas Pariwisata bekerja sama dengan semua pihak termasuk ASITA akan mengembangkan berbagai objek wisata yang ada guna meningkatkan perekonomian masyarakat, PAD dan devisa dari sektor pariwisata.
"Saya menyambut positif kegiatan ini dan berharap akan melahirkan sejumlah rekomendasi demi kepentingan pengembangan sektor kepariwisataan di Palu," katanya.
Sementara Noco B Pasaka, seorang praktisi pariwisata yang juga merupakan narasumber dalam kegiatan tersebut, mengatakan Palu berada pada posisi tengah yang dapat menjadi distribution point di Sulawesi bagi daerah tujuan wisata yang ada di lima provinsi Sulteng, Sulbar, Sulsel, Gorontalo dan Sulut.
Palu juga berada pada jalur internasional kapal pesiar (cruise line) yakni Selat Makassar dan pada teluk yang nyaman dan memungkinkan semua kegiatan kepariwisataan. Menurut dia, Palu mempunyai infrastruktur yang sudah memenuhi persyaratan internasional.
Seperti hotel yang ada sekarang cukup banyak, memiliki bandara tidak jauh dari pusat kota dengan jumlah maskapai yang membuka rute penerbangan ke Palu sudah lebih banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Jika pemerintah setempat mengembangkan sektor pariwisata dengan baik, ungkapnya, maka Palu akan menjadi pintu gerbang pariwisata internasional di Pulau Sulawesi.
Sumber :
Editor :
kadek