Gas di perut sebenarnya adalah hal yang alami karena merupakan hasil
dari proses pencernaan. Namun jika berlebihan, apalagi menyebabkan kita
berulang kali buang gas, tentu sangat mengganggu.
Menurut National Institute of Health, gas di perut merupakan campuran dari oksigen, nitrogen, hidrogen, karbondioksida, dan metana. Bila tinja tampak mengampung di toilet itu antara lain karena adanya kandungan metana.
Secara umum, setiap hari kita memperoduksi sekitar 0,5 liter sampai 2,2 liter gas dan akan dikeluarkan sekitar 14 kali dalam 24 jam. Menurut The International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, ada empat cara pengeluaran gas dari dalam tubuh, yakni sendawa, melalui anus (kentut), diserap oleh tubuh, serta dikonsumsi oleh bakteri usus.
Seperti diketahui usus kita mengandung bakteri dalam jumlah sangat banyak yang akan membantu memecah makanan yang diasup dan juga "memakan" gas. Bila koloni bakteri baik dalam usus cukup banyak maka gas di perut bisa dikurangi.
Makanan yang kita makan sehari-hari juga berpengaruh pada jumlah gas yang diproduksi dan tentu baunya. Karbohidrat misalnya, mengandung gula alami yang menyebabkan gas. Sedangkan protein dan dan lemak tidak. Namun beberapa protein seperti kacang yang juga mengandung gula yang tidak dapat dicerna juga akan menyebabkan produksi gas meningkat.
Gas yang berlebihan tentu akan menganggu, selain menyebabkan perut kembung terkadang bila dikeluarkan menghasilkan bau yang tak sedap. Buat mereka yang setiap hari berada di dalam ruangan ber-AC, tentu akan memalukan.
Salah satu cara untuk mengurangi produksi gas adalah dengan memperbaiki cara mengunyah makanan. Makanan yang dikunyah dengan baik akan menjadi partikel kecil sehingga di lebih mudah dicerna.
Karbohidrat yang dicerna dengan baik akan menghasilkan enzim pati yang diproduksi di dalam mulut sehingga di usus pun proses pencernaan menjadi lebih mudah. Selain itu lakukan kombinasi makanan dengan baik. Mengonsumsi makanan manis setelah mengasup protein juga akan meningkatkan produksi gas.
Cara lain adalah dengan mengonsumsi probiotik untuk meningkatkan jumlah bakteri baik. Beberapa jenis obat, terutama antibiotik, akan membunuh bakteri baik sehingga kita perlu menggantikannya.
Bila Anda sering merasa kembung setelah makan, cobalah minum secangkir teh yang mengandung pepermint.
Suplemen enzim pencernaan juga bisa dikonsumsi untuk membantu proses pencernaan . Mereka yang sedang stres atau mengonsumsi obat-obatan jangka panjang biasanya diresepkan dokter suplemen tersebut.
Menurut National Institute of Health, gas di perut merupakan campuran dari oksigen, nitrogen, hidrogen, karbondioksida, dan metana. Bila tinja tampak mengampung di toilet itu antara lain karena adanya kandungan metana.
Secara umum, setiap hari kita memperoduksi sekitar 0,5 liter sampai 2,2 liter gas dan akan dikeluarkan sekitar 14 kali dalam 24 jam. Menurut The International Foundation for Functional Gastrointestinal Disorders, ada empat cara pengeluaran gas dari dalam tubuh, yakni sendawa, melalui anus (kentut), diserap oleh tubuh, serta dikonsumsi oleh bakteri usus.
Seperti diketahui usus kita mengandung bakteri dalam jumlah sangat banyak yang akan membantu memecah makanan yang diasup dan juga "memakan" gas. Bila koloni bakteri baik dalam usus cukup banyak maka gas di perut bisa dikurangi.
Makanan yang kita makan sehari-hari juga berpengaruh pada jumlah gas yang diproduksi dan tentu baunya. Karbohidrat misalnya, mengandung gula alami yang menyebabkan gas. Sedangkan protein dan dan lemak tidak. Namun beberapa protein seperti kacang yang juga mengandung gula yang tidak dapat dicerna juga akan menyebabkan produksi gas meningkat.
Gas yang berlebihan tentu akan menganggu, selain menyebabkan perut kembung terkadang bila dikeluarkan menghasilkan bau yang tak sedap. Buat mereka yang setiap hari berada di dalam ruangan ber-AC, tentu akan memalukan.
Salah satu cara untuk mengurangi produksi gas adalah dengan memperbaiki cara mengunyah makanan. Makanan yang dikunyah dengan baik akan menjadi partikel kecil sehingga di lebih mudah dicerna.
Karbohidrat yang dicerna dengan baik akan menghasilkan enzim pati yang diproduksi di dalam mulut sehingga di usus pun proses pencernaan menjadi lebih mudah. Selain itu lakukan kombinasi makanan dengan baik. Mengonsumsi makanan manis setelah mengasup protein juga akan meningkatkan produksi gas.
Cara lain adalah dengan mengonsumsi probiotik untuk meningkatkan jumlah bakteri baik. Beberapa jenis obat, terutama antibiotik, akan membunuh bakteri baik sehingga kita perlu menggantikannya.
Bila Anda sering merasa kembung setelah makan, cobalah minum secangkir teh yang mengandung pepermint.
Suplemen enzim pencernaan juga bisa dikonsumsi untuk membantu proses pencernaan . Mereka yang sedang stres atau mengonsumsi obat-obatan jangka panjang biasanya diresepkan dokter suplemen tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar